Cara supaya SSD tetap awet tidak
mudah rusak dan selalu berkinerja bagus
| Apakah anda sekarang memakai ultrabook yang biasanya sudah dilengkapi dengan storage
bertipe SSD? Atau anda memakai laptop biasa tetapi juga memakai atau sudah
mengupgrade hard disk anda menjadi SSD? Meski sama-sama berfungsi sebagai media
simpan, ternyata SSD butuh perlakukan berbeda loh dibanding hard disk biasa.
Ada beberapa hal yang secara normal dan biasa kita lakukan pada hard disk,
ternyata malah membuat umur pakai SSD merosot jauh. Sepintas, tips dibawah ini
seperti melemahkan posisi SSD sebagai media simpan terbaru. Tapi sebenarnya
tidak juga. Anda masih tetap bisa membuat SSD anda awet, tidak cepat rusak dan
tetap memberi anda kecepatan penuh. Kecepatan?
Benar sekali. Kelebihan utama SSD
dibanding hard disk konvensional adalah kecepatan akses baca dan tulis yang
lebih tinggi, selain ukuran lebih ramping, bobot lebih ringan, lebih irit
baterai, dan lebih tahan benturan karena tidak ada komponen mekanis yang
bergerak di dalamnya. Secara kasat mata, kelemahan SSD dibanding hard disk
konvensional adalah harganya yang bisa dua atau tiga kali lipat. Tapi trend
harganya terus turun kog. Hehe….
Nah, jika sekarang anda sudah
memakai SSD di laptop atau PC (jarang sih), sebaiknya perhatikan beberapa tips
membuat SSD tetap awet dan bagus berikut ini:
Jangan
Pernah Melakukan Defrag
Pada hard disk konvensional yang
menggunakan cakram atau piringan sebagai media tulis dan baca, fragmentasi
file, atau tersebarnya posisi suatu file di dalamnya, sangat mempengaruhi
proses baca-tulisnya. Sehingga dalam setiap jangka waktu tertentu, prosedur defrag
hard disk itu sangat perlu dilakukan, supaya file yang lebih sering dibaca
diletakkan di tempat paling depan (baca: tengah) dari piringan, dan merapikan
file-file yang tersimpan tercerai-berai menjadi lebih urut, sehingga akan
mengembalikan kecepatan baca dan tulisnya. Efek proses defragmentasi ini sangat
terasa pada hard disk biasa.
Sementara pada SSD, yang tidak
menggunakan cakram, proses defrag yang harus membaca-tulis menata ulang letak
file, hanya akan membuat proses baca-tulis ini lebih sering yang ujung-ujungnya
menurunkan kinerja si SSD kita yang mahal itu. Hal yang sama, defrag juga tidak
boleh dan tidak perlu pada flash disk. OS masa kini, Windows 7
dan yang lebih baru, telah secara otomatis mematikan fitur defragmentasi ini
jika terdeteksi anda memakai SSD sebagai storage.
Perbesar
kapasitas RAM
Ketika OS menjalankan aplikasi atau
dirinya sendiri yang memerlukan RAM lumayan besar, OS akan memanfaatkan
sebagian kapasitas storage untuk menambah kapasitasnya. Biasa kita menyebutnya
sebagai swap file atau page file. Ukurannya biasanya besar. Meskipun kita bisa
mengatur besarannya, tapi sebaiknya kita biarkan OS mengaturnya sendiri.
Kecuali anda membutuhkan proses khusus.
Nah, jika RAM laptop atau PC anda
sudah cukup, maka kebutuhan untuk menggunakan swap file ini akan lebih sedikit.
Alhasil, OS tidak akan memaksa membaca dan menulis ke SSD. Dengan begitu, SSD
akan lebih awet. Supaya lebih bagus lagi, maka sebaiknya pastikan anda membeli
modul RAM yang bagus. Jangan asal murah dan kapasitas besar saja.
Gunakan
OS terbaru
Sebagai teknologi penyimpanan yang
relatif baru, OS jadul, seperti Windows XP dan Vista lahir lebih dulu. Sehingga
wajar jika tidak mempunyai dukungan atas penggunaan SSD. Bisa saja sih, kita
mengakalinya, tapi tetap tidak akan seoptimal OS yang memang secara native
sudah mendukung SSD. Minimal harus pakai apa?
Setidaknya, anda minimal memakai
Windows 7, Mac OS X 10.6.6+ dan Linux Kernel 2.6.33+ keatas. Untuk saat ini,
rasanya anda tidak perlu khawatir. Betul kan?
Jangan
Sembarang Kloning
Proses kloning biasa dilakukan
ketika kita hendak memindahkan OS atau data secara menyeluruh dari storage yang
satu ke storage lain. Misalnya ketika anda baru saja membeli laptop baru.
Apakah sama sekali tidak boleh?
Tidak juga. Intinya, jangan keliru
memakai software kloning hard disk. Gunakan utiliti yang memang sudah mendukung
penggunaan SSD. Yang paling direkomendasikan adalah O&O SSD Migration Kit
atau Paragon Migrate OS to SSD.
Jika sampai keliru menggunakan
utiliti kloning yang hanya mendukung hard disk konvensional, resikonya umur
atau masa pakai SSD anda akan turun banyak.
Aktifkan
TRIM
TRIM itu apa sih? TRIM adalah fitur
pada SSD yang akan memberitahu OS blok mana yang dianggap tidak digunakan dan
menghapus data tersisa secara internal sehingga SSD bisa bekerja dengan optimal
per ruang disk.
Bagaimana cara mengetahui jika TRIM
sudah aktif pada OS anda?
Ada aplikasi CrystalDiskInfo yang
berjalan di Windows yang menampilkan informasi aktivasi TRIM. Bisa juga dengan
Command Prompt. Ketikkan
fsutil behavior query disabledeletenotify
Jika hasilnya menampilkan
“DisableDeleteNotify = 0″ berarti TRIM sudah aktif.
Sisakan
ruang kosong yang cukup
Seperti juga pada hard disk
konvensional, usia dan kinerja SSD akan lebih baik jika setidaknya tersedia 10
sampai 20% space kosong. Ruang kosong ini akan membantu meratakan algoritma
agar distribusi data di modul NAND seimbang. Semakin sedikit kapasitas ruang
kosong, akan membuat kinerja SSD lebih keras dan akan memperpendek usia
pakainya.
Pasang
OS pada SSD, Simpan Data di Hard Disk Konvensional
Kecuali laptop anda hanya punya SSD
sebagai storage-nya, jangan simpan data anda (file pekerjaan, video,
musik, installer
software, file iso, foto-foto, dll) di SSD, tetapi simpan di hard disk biasa.
Biasanya sih, ultrabook atau laptop ber-SSD juga punya hard disk yang
kapasitasnya jauh lebih besar.
Kemampuan menulis pada SSD lebih
lambat dibanding kecepatan bacanya. Sehingga dia tidak cocok untuk menyimpan
data atau file berukuran besar. Bukan tidak bisa, tapi tidak cocok.
Itu sebabnya, SSD lebih cocok
dipakai untuk menginstall OS. Apalagi jika anda memakai Windows 8 atau upgrade-annya di SSD, wuuuu,
kecepatannya bisa sangat terasa. Tidak heran kalau di iklannya, Windows 8 bisa
booting dengan kecepatan hampir 3 kali lipat dibanding Windows 7. Pakai SSD
sih…. Wong pakai hard disk biasa saja dah cepat.
Optimasi
OS Untuk Penggunaan SSD yang Lebih Baik
Apa saja yang harus dioptimasi di OS
supaya SSD lebih awet dan tetap optimal kinerjanya?
- matikan fitur paging file di SSD dan pindahkan ke hard disk konvensional
- matikan Search Indexing
- matikan superfetch, prefetch, ReadyBoost, ReadyDrive
- pindahkan default tempat temporary files dan cache ke hard disk
sumber: PC Plus
Semenakutkan itukah? Tidak juga.
Pada OS terbaru, dukungan terhadap SSD sudah bisa dikatakan sangat baik,
sehingga anda tidak perlu melakukan tweaking terlalu dalam. Kecuali mungkin
disiplin untuk tidak menyimpan file berukuran besar ke SSD itu saja.