Ada empat macam teknologi monitor plat panel yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yaitu:
1. Liquid Crystal Display (LCD)
Pada
jenis ini warna dihasilkan dari film yang berwarna merah, hijau dan
biru yang berbentuk lapisan balok (sandwched), yang ditempatkan diantar
lampu belakang (backlighting) dan panel LCD. Ada beberapa tipe LCD
yaitu:
• Passive-matrix LCD, termasuk di dalamnya Twisted Nematic LCD (TN-LCD) dan Supertwisted Nematic LCD (STN-LCD).
• Active-matrix LCD, termasuk di dalamnya Thin-Film-Transistor LCD (TFT-LCD) dan Active-Addressed LCD (AA-LCD).
Monitor
dengan tipe ini memiliki konsumsi listriknya sangat rendah (irit),
kontras rasionya tinggi, kecepatan tinggi, dan dapat dibaca dengan jelas
walaupun langsung berhadapan dengan datangnya cahaya.
2. Plasma Display Panel (PDP)
Lebar
layar penampil PDP bias mencapai 60 inchi tetapi ketebalannya hanya
beberapa inchi saja (tipis). Hal ini memungkinnya dapat digantung pada
dinding. Beratnya jauh lebih ringan dari CRT monitor. Sebagai
perbandingan, jika CRT monitor dengan ukuran 35 inchi adalah ? 240
pound, sedangkan untuk ukuran 42 inchi PDP monitor beratnya adalah ? 80
pound. PDP menggunakan teknologi gas yang diisi diantara dua panel kaca
yang diaktifkan oleh electron. Gas akan menguraikan sinar ultrafiolet untuk mensimulasikan phospor menjadi warna hijau, merah dan biru..
3. Electroluminescent Display (EL)
Teknologi
EL hampir sama dengan teknologi LCD yang menggunakan electron berbentuk
row dan kolom. Monitor ini adalah yang paling tipis diantara semua
monitor plat panel, tetapi sangat sulit membuatnya dan harganyapun
mahal.
4. Field Emission Display (FED)
Monitor
ini sepertinya terdiri dari ribuan CRT yang disusun dalam grid, dan
setiap fixelnya terdiri dari satu CRT. Elektron akan mengakselerasikan
phospor untuk menghasilkan cahaya.