Banyak
keluhan mengenai suhu laptop yang makin panas seiring dengan umur
pemakaian laptop. Penggunaan terus-menerus tanpa disertai pendinginan
yang tidak optimal
pada suhu ruangan bisa menyebabkan overheat pada laptop kita. Hal ini
akan bertambah parah untuk beberapa laptop dengan sistem pendinginan
chipset yang menyatu pada prosessor...karena chipset akan ikut-ikutan
overheat...nah tuh...kalau chipsetnya sudah mulai bermasalah siap-siap
deh untuk merogoh kocek lebih dalam untuk mengganti mainboardnya...hehe
(bukan nakut-nakutin gan...tapi kasus ini emang sering terjadi...).
Apalagi perlu ekstra hati-hati bagi pemakai laptop dengan karakter processor cepat panas (Hyperthreading atau AMD).
Suhu
ruangan yang panas dan didukung oleh tingkat polusi yang tinggi
menyebabkan kotoran dan debu tersedot menutup kisi-kisi tembaga
pendingin. Pendinginan menjadi kurang optimal dan siap-siaplah menerima
keluhan sering restart pada laptop anda....ini pada tahap gejala awal.
So
bagaimana penanganan yang baik untuk perlakuan laptop kita? Ada
beberapa faktor yang perlu sedikit kita ketahui secara awam...alias bisa kita lakukan sendiri atau Do It Yourself sebelum laptop kita masuk UGD:
1. Faktor Eksternal laptop
Perbaikan
suhu ruangan. Bagi kita yang bekerja di daerah tropis dengan tingkat
polusi yang tinggi memberikan andil yang cukup untuk meningkatkan suhu
bagi laptop kita. Alternatif ruangan ber-AC terbukti mampu mendinginkan
laptop sekaligus mendinginkan pemakainya....(meski kurang disarankan
karena akan semakin meningkatkan suhu bumi....hehehe) Memperbaiki
sirkulasi udara. Saat ini banyak dijual coolingpad dengan harga yang
makin terjangkau...cuma perlu berhati-hati jangan sampai sirkulasi udara
coolingpad berlawanan dengan karakter sirkulasi laptop. Banyak kasus
dengan pemakaian coolingpad yang cenderung ngawur justru menambah panas
laptop, jadi pelajari dulu bagaimana arah sirkulasi udara di laptop.
Perhatikan karet kaki-kaki
laptop. Pada laptop yang sudah mulai uzur seringkali karet-karet
pengganjal pada kaki laptop mulai banyak yang hilang. Pabrikan sengaja
memberikan karet pengganjal untuk memberikan ruangan buat sirkulasi
udara gan....bukan sekedar aksesori belaka...jadi jangan sengaja
dilepas....
Penggunaan software berat (design animasi 3D, renderring Video dan
game-game berat) terbukti sering menjadi faktor penyebab overheat pada
VGA. Pada dasarnya laptop memang mampu melakukan jenis-jenis pekerjaan
dengan software-software tersebut, akan tetapi pemakaian yang sering dan
terus menerus mengakibatkan biaya pemeliharaan yang tinggi...alias VGA
cepat rusak dan tentunya siap-siap mengganti mainboard yang harganya
cukup tinggi. Jadi untuk program-program dengan kinerja grafis yang
tinggi sebaiknya menggunakan laptop yang memang "khusus" atau lebih
murah gunakan saja PC.
Pemakaian
yang ekstrim. Kemudahan dan mobilitas yang tinggi, merupakan kelebihan
laptop dibandingkan dengan PC...akan tetapi seringkali kelebihan itu
menjadikan pemakai kurang waspada. Pemakaian diatas sofa, kasur atau
alas yang lembut justru berakibat fatal bagi laptop kita...karena
benda-benda lembut tersebut justru menutup sirkulasi
udara....so...siap-siap deh keluar dana ekstra besar.....solusinya
gimana? taruhlah laptop pada alas datar dengan permukaan yang
keras...dijamin sirkulasi udara akan mak nyusss.....
2. Faktor Internal Laptop
Pemeriksaan
berkala pada fan dengan membersihkan fan atau penggantian fan,
penggantian pasta pendingin dsb. Untuk pekerjaan ini perlu dilakukan
secara ekstra hati-hati dan membutuhkan keahlian...jadi berikan pada
yang lebih ahli...tapi pada tulisan lain akan coba kita bahas untuk Do
It Yourself....hehehe
Memakai
software pemantau temperatur. Banyak sekali software yang bisa diunduh
secara free dan gratis 0 rupiah...silakan tanya ke Mbah Google.
Atau
kalau terpaksa banget pake software yang mampu meng-undervolting, tapi
cara ini dibutuhkan keahlian dan percobaan yang intensif. Banyak
software yang mampu meng-undervolting...sekali lagi boleh tanya sama
Mbah Google si Serba Tahu....